Pada bulan September lalu, ProPak Indonesia 2024 menghadirkan diskusi mendalam tentang pentingnya transisi ke kemasan berkelanjutan, khususnya penggunaan kemasan kertas biodegradable. Benny Chiadarma, Regional Sales Head – Europe dari APP Group, menekankan bahwa langkah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab lingkungan, tetapi juga merupakan strategi bisnis yang cerdas untuk mempertahankan daya saing.
Perubahan menuju kemasan berkelanjutan semakin penting dengan meningkatnya kesadaran konsumen dan regulasi yang lebih ketat. Banyak konsumen saat ini rela membayar lebih untuk produk yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Survei terbaru menunjukkan bahwa 86% konsumen di China dan 75% di Indonesia bersedia mengeluarkan uang ekstra untuk kemasan yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan. Hal ini memberikan peluang besar bagi produsen untuk memperkuat reputasi merek mereka melalui langkah keberlanjutan.
Selain itu, regulasi pemerintah yang melarang plastik sekali pakai telah mendorong perusahaan untuk segera beradaptasi. Perubahan ini tidak hanya mengurangi risiko sanksi, tetapi juga membantu mengurangi polusi limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Banyak perusahaan global bahkan telah menetapkan target ambisius untuk mencapai nol limbah dan menghadirkan solusi kemasan berkelanjutan menjelang 2030.
Namun, beralih ke kemasan berkelanjutan tidak selalu mudah. Tantangan seperti biaya material yang tinggi, keterbatasan ketersediaan bahan, dan kurangnya fasilitas pengolahan sering kali menjadi kendala utama. Selain itu, umur simpan produk juga menjadi perhatian penting, mengingat kemasan baru harus tetap dapat melindungi produk dengan kualitas yang sama seperti kemasan konvensional.
Meskipun begitu, minat konsumen terhadap kemasan kertas biodegradable terus meningkat. Sebuah survei mencatat bahwa 78% konsumen Indonesia bersedia membayar lebih untuk beralih dari kemasan plastik konvensional ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Inovasi seperti Foopak Bio Natura menjadi salah satu contoh nyata langkah menuju masa depan yang lebih hijau.
ProPak Indonesia 2024 menjadi pengingat bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang memenuhi tuntutan lingkungan, tetapi juga memberikan peluang strategis bagi merek untuk memperkuat daya saing di pasar. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi kemasan berkelanjutan, masa depan industri ini diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kepuasan konsumen yang semakin peduli terhadap tanggung jawab sosial.